Sekilas Program Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable livelihood)

Program

Program ini merupakan respon dari beragamnya bencana lingkungan yang muncul di beberapa wilayah Indonesia. Salah satu program yang diinisiasi adalah program pemulihan ekonomi pedesaan, terutama pasca terjadinya musibah gempa tahun 2007 kemarin yang ada di daerah Cawas, Klaten terutama bagi 856 perempuan miskin

Beberapa Program yang dilakukan sebagai berikut :

a) Pemulihan Sumber Penghidupan (rehabilitasi) usaha mikro Tenun ATBM dan makanan olahan di daerah rawan bencana

Periode : 2007 – 2009

Lokasi : Klaten, Jawa Tengah

Donor : YCAP – AIP

Ada 2 kegiatan :

– Program Usaha Tenun Masyarakat, Tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin)

Program ini adalah kegiatan Pemulihan Usaha Tenun bagi Perempuan korban gempa di 8 desa di kecamatan Cawas, Klaten, yakni Desa Pakisan, Balak, Japanan, Tirtomarto, Baran, Bogor, Mlese dan Tlingsing. Program kegiatan yang didanai dari Ausaid ini telah berlangsung sejak Februari 2007. usaha tenun ATBM merupakan usaha yang dijalani oleh hampir 80% yang kebanyakan perempuan di Kecamatan Cawas, Klaten karena dapat diandalkan sebagai gantungan hidup keluarga. Untuk 3 tahun ke depan Gita Pertiwi meluaskan wilayah dampingan dengan membentuk kelompok baru di 4 Desa yakni Bendungan, Kedung ampel, Nanggulan dan Karang Asem. Perluasan pada wilayah yang baru ini juga diharapkan akan semakin mengembangkan potensi masyarakat terutama kaum perempuan untuk dapat lebih mandiri dan mampu mendukung perekonomian keluarga. Dalam program ini masyarakat memperoleh pembelajaran dalam banyak hal seperti kewirausahaan, manajemen keuangan, training pengelolaan pemasaran produk, perbaikan kualitas produk dan lainnya. Kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakt terutama kaum perempuan mampu bangkit dan mandiri dalam perkenomian. Beberapa produk yang dihasilkan dari kegiatan tenun ini antara lain : Plethek Jarak Biru, Plethek Jarak Ijo, Bethet, Dom Nlusup, Kembang Gedhang, Megiren, Lendhang Bali, Serbet Halus, Serbet Sedang, Serbet Kasar.

– Pengembangan Makanan Olahan

Pengembangan makanan olahan adalah sebagai salah satu upaya mengembangkan sumber kehidupan lain bagi kelompok perempuan miskin. Di wilayah yang dipilih memiliki potensi buah cukup besar namun belum optimal dalam pengolahannya. Berbekal hasil pemetaan partisipatif dengan masyarakat dilakukan beragam aktivitas dengan strategi untuk penguatan komunitas melalui pertemuan kelompok dan pelatihan-pelatihan (manajemen kelompok, perencanaan partisipatif), training kewirausahaan, pengembangan usaha (simpan pinjam, bahan baku), peningkatan kualitas produk makanan olahan sehat serta studi banding ke berbagai lembaga yang sudah mempunyai usaha pengolahan makanan. Produsen juga difasilitasi memasarkan produknya dengan sebelumnya mendaftarkan produknya agar bersertifikat (PIRT : perijinan industri Rumah tangga). Saat ini telah ada 45 produsen yang mendapatkan PIRT dan mulai memasarkan produk makanan olahannya di sekitar Klaten, solo dan Yogya.

b) Pengurangan Resiko Bencana (Disaster Risk Reduction/DRR)

Periode : 2007 – 2009

Lokasi : Klaten, Jawa Tengah

Donor : YCAP – AIP

Merupakan program baru dari Gita Pertiwi untuk pendampingan pengurangan resiko bencana yang ada di Kecamatan Cawas, Klaten terutama daerah Namingan, Karang Asem dan Tlingsing. Seperti diketahui bahwa bencana yang sering terjadi di daerah ini adalah bencana banjir, baik banjir yang merendam areal pemukiman serta banjir persawahan. Program ini nantinya akan difokuskan pada pelatihan manajemen bencana bagi para kader-kader desa yang bersangkutan dan penyediaan forum-forum pemangku kepentingan. Untuk mendukung program ini telah disiapkan materi-materi belajar bagi berbagai kelompok masyarakat

c) Gampong Ramah Anak (Assessment and Capacity Building)

Periode : 2008 – 2009

Lokasi : Banda Aceh

Donor : Plan Internasional

Program livelihood lain yang pernah dikembangkan oleh Gita Pertiwi adalah di wilayah Aceh yakni untuk memperkuat kapasitas masyarakat desa dan Kader (dengan AIPRD Logica) pada tahun 2006 dan dengan Plan Internasional pada tahun 2008-2009. Kedua program ini merupakan program pendek (6 bulan) dimana pelatihan dan fasilitasinya diutamakan agar mereka memahami materi community development, hak anak, mekanisme perencanaan pembangunan hingga pengelolaan anggaran serta pembuatan peraturan gampong. Program ini telah memfasilitasi lebih dari 500 orang di 12 gampong di kabupaten Aceh Besar, NAD

d) Membangun Desa Wisata Berbasis UMKM

Periode : 2010

Lokasi : Klaten, Jawa Tengah

Donor : BPPT

To help students focus on improving their overall academic bustling over there performance, I implemented the brainology program, which encourages a growth mindset
Share: