Surakarta – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan dan ampunan. Di bulan ini, umat muslim berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadah dan kebaikan. Pada bulan ini tidak hanya menjaga diri dari makan dan minum, tetapi juga menjaga lingkungan dan ketahanan pangan sesama. Seperti pada Ramadhan kali ini, Gita Pertiwi dan Carefood memiliki kegiatan ramadhan ceria pangan dengan berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Griya PMI, dan Puskesmas Sibela. Kegiatan ini di selenggarakan selama dua hari yaitu pada Jumat 14, Maret 2025 di Puskesmas Mojosongo dan Senin, 17 Maret 2025 di Griya PMI Surakarta.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kondisi bulan Ramadhan yang memiliki banyak keberkahan justru mengalami kelonjakan sampah pangan. Menurut data Menurut Laporan UNEP selama Ramadhan sebanyak 25-50% sampah pangan berakhir di tempat sampah. Sedangkan kondisi di di Indonesi berdasarkan KLH terjadi peningkatan 20% atau 100 – 200 ton perhari.
Kota Surakarta sendiri data menunjukan 33,8% sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah sisa pangan. Hal tersebut tidak lepas dari gaya hidup konsumtif dan kurangnya pengelolaan pangan yang dilakukan, sehingga banyak makanan layak konsumsi yang tidak termanfaatkan dan berakhir di TPA.
Oleh karena itu, pada bulan Ramadhan ini Gita Pertiwi mengusung kegiatan Ramadhan ceria pangan dengan berbagi pangan berlebih layak konsumsi. Kegiatan berbagi pangan merupakan kegiatan penyaluran makanan berlebih yang masih layak konsumsi kepada warga yang membutuhkan. Tujuannya agar pangan berlebih dapat tersalurkan atau termanfaatkan dan masyarakat dalam kategori rentan (pemulung, ODGJ, panti, dll) mendapatkan akses pangan yang layak. Ramadhan ceria pangan hari pertama di selenggarakan Bersama Dinas Kesehatan Surakarta dan Puskesmas Sibela di Kecamatan Mojosongo Kota Surakarta pada Jumat, 14 Maret 2025. Kegiatan ini membagikan 300 paket sayuran berlebih dengan 100 paket dibagikan kepada keluarga yang terkena TBC (Tuberculosis) dan 200 paket untuk masyarakat sekitar yang mengalami gizi kurang sehingga dapat meningkatkan akses mereka terhadap ketahanan pangan.

Gambar. Pembagian 300 paket sayur berlebih untuk pasien TBC di Puskesmas Sibela
Sumber: Gita Pertiwi
Jody sebagai ketua Carefood menjelaskan isi paket sayur berlebih yang di bagikan pun berfariasi tidak hanya satu jenis saja.
“Hari ini 14 Maret 2025 bersama Dinas Kesehatan dan Puskesmas Sibela DI Kecamatan Mojosongo Carefood dan Gita Pertiwi membagikan paket sayur berlebih sebanyak 300 dengan macam sayur ada sawi, tomat dan buncis. Paket pangan berlebih ini kita kemas hari ini dan langsung kita bagikan kepada keluarga pasien TBC dan penderita gizi kurang, untuk ketahanan pangan mereka.” Jelasnya
Paket sayur tersebut di dapatkan dari komunitas petani di Daerah Telomoyo yang mengaku bahwa banyak sisa panen yang mereka miliki dan tidak dijual, bahkan terkadang tidak termanfaatkan dan membusuk di ladang. Dengan program berbagi pangan ini komunitas petani juga merasa dibantu karena bisa menyalurkan sayuran mereka yang tidak di panen, sehingga tidak terbuang begitu saja.
Jody juga menegaskan bahwa kegiatan berbagi pangan berlebih ini sebagai upaya untuk mengurangi sampah pangan di Kota Surakarta. Bahkan Carefood memiliki target 10ton pangan berlebih layak konsumsi yang dapat terkelola sehingga tidak masuk ke TPA.
“Kegiatan ini sebagai komitmen kita untuk mengurangi sampah pangan dan sebagai Langkah untuk mengedukasi masyararakat terkait sampah pangan itu bis kita Kelola bersama.” Jelasnya.
Kegiatan ini memberikan dampak yang baik kepada masyarakat terutama karena dapat menjaga ketahanan pangan keluarga. Seperti yang di ungkapkan Yanti selaku pengelola Puskesmas Sibela yang mengaku kegiatan berbagi pangan ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi persediaan pangannya. “300 paket sayur yang diberikan ini sangat membantu masyarakat terutama bagi penderita TBC dan penderita gizi kurang, karena dapat memberikan persediaan pangan bagi mereka dan juga akan dibagikan untuk ibu kader asuh.” Jelas Wanti.

Gambar. Kolaborasi dengan kader posyandu untuk pembagian sayur berlebih
Sumber: Gita Pertiwi
Selain itu, Wanti juga berharap untuk kegiatan berbagi pangan ini dapat berlanjut dan bisa banyak menjalin kerjasama khususnya dalam penyediaan pangan dan bisa mengenalkan makanan lokal kepada masyarakat produk pertanian lokal dan bergizi.
Hari kedua Ramadhan ceria pangan ini terlaksana di salah satu tempat rehabilitasi di surakarta di panti Griya PMI Surakarta berisi 110 warga binaan yang tinggal di sana. Kegiatan Ramadhan ceria di panti Griya PMI ini bertujuan untuk membantu warga binaan dengan menyediakan makanan dan minuman saat berbuka puasa, serta menyalurkan pangan berlebih berupa sayur dari pedagang Pasar Jebres dan roti berlebih dari bakery. Sayur berlebih yang dikumpulkan di Pasar Jebres ini sudah rutin dilakukan setiap hari, dimana Gita Pertiwi mendorong kegiatan tersebut untuk mendorong pasar minim sampah di Kota Surakarta. Sejalan dengan itu, untuk roti berlebih dari bakery ini juga rutin disalurkan kepada panti-panti dan posyandu yang memang membutuhkan.

Gambar. Penyaluran Pangan Berlebih di Griya PMI Kota Surakarta
Sumber: Gita Pertiwi
Dalam mencapai keberhasilan dan keberlanjutan berbagi pangan berlebih ini Gita Pertiwi selalu di support oleh Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, termasuk dalam kegiatan Ramadan ceria pangan kali ini. Kegiatan ini memiliki dampak yang cukup penting dalam menyelewamatkan pangan berlebih supaya tidak terbuang ke TPA.
“Donasi pangan yang diberikan dalam kegiatan ini berupa roti, sayur, dan lauk yang berasal dari pangan berlebih dari Paguyuban Pedagang Pasar Jebres dan Toko Roti di Kota Surakarta dengan penerima sebanyak 110 orang yang merupakan penghuni Panti Griya PMI.” Ujar Urip Ariani Kabid Kerawanan Pangan dan Gizi Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah.
Terlaksananya berbagi pangan dalam Ramadhan ceria ini berkontribusi dalam penyelamatan pangan berlebih layak konsumsi agar tidak menjadi sampah. Dari kegiatan ini saja sudah menyelamatkan 540 kg sayur dan 15 kg roti berlebih layak konsumsi. Selain itu, pangan berlebih dapat dimanfaatkan dengan berbagi kepada masyarakat yang lebih membutuhkan di Kota Surakarta.
Harapannya masyarakat dapat meningkatkan kesadaran untuk tidak membuang makanan yang berlebih begitu saja dan mengelolanya untuk pangan layak konsumsi agar dapat disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Daftar Pustaka:
KLH 6 April 2023. Gaungkan “Ramadhan Minim Sampah”, KLHK Ajak Umat Muslim Adopsi Gaya Hidup Ramah Lingkungan.
UN Environment Program. 21 Juli 2021. The State of Food Waste in West Asia. The State of Food Waste in West Asia | UNEP – UN Environment Programme.
Informasi Penulis:
Alfian Khamal Mustafa (082133940252)