Kartini Masa Kini, Tujukan Ketahanan Pangan Keluarga Lewat Kemandirian Kelompok Wanita Tani

Kegiatan Panen Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan
Sumber: Gita Pertiwi

Prambanan – Ketahanan pangan merupakan isu strategis yang menjadi prioritas utama pemerintah Republik Indonesia. Ketersediaan pangan yang cukup, aman, bergizi, dan merata adalah pilar penting bagi stabilitas sosial dan ekonomi nasional. Menyadari hal ini, berbagai program dan kebijakan digulirkan, tidak hanya di tingkat pusat, tetapi hingga menyentuh akar rumput di perdesaan. Salah satu upaya konkret pemerintah adalah melalui penguatan ketahanan pangan di tingkat desa, yang pelaksanaannya didukung oleh alokasi dana desa untuk program prioritas seperti pengembangan potensi pertanian lokal dan pemberdayaan masyarakat.

Desa Kemudo merespons positif agenda nasional ini melalui program ketahanan pangan sebagai salah satu fokus pembangunan. Salah satunya melalui Reorganisasi Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Kemudo, dari beberapa kelompok awal menjadi 18 KWT yang tersebar di setiap RW. Jika sebelumnya KWT mungkin dikenal sebagai bagian dari program kerja Pokja 3 PKK, kini posisinya diperkuat sebagai komponen penting dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) desa. Perubahan struktural ini menempatkan KWT dalam upaya peningkatan produksi pangan lokal.

Perkembangan KWT Desa Kemudo tak lepas dari peran “champion” dari 4 KWT yang telah di damping oleh Gita Pertiwi. Beberapa anggota KWT yang sebelumnya menjadi bagian dari KWT binaan Gita Pertiwi melalui program pertanian regeneratif. Pengalaman dan pengetahuan mereka menjadi sumber inspirasi dan tempat bertukar pikiran bagi ibu-ibu KWT yang baru terbentuk. Kehadiran para champion ini menjadi jembatan pengetahuan yang sangat berharga.

Sejalan dengan adanya upaya tersebut, organisasi KWT di Desa Kemudo pun diperkuat melalui reorganisasi. Dibentuklah kepengurusan KWT di tingkat Desa yang bertindak sebagai penjembatan atau penghubung bagi seluruh KWT di tingkat RW dengan gapoktan dan pemerintah desa. Menariknya, sebagian pengurus KWT desa ini diisi oleh para champion yang telah berpengalaman. Selain itu melalui kolaborasi yang dilakukan Gita Pertiwi dan Pemerintah Desa Kemudo, seluruh KWT yang terbentuk tidak dibiarkan berjuang sendiri. Pemerintah desa, Gapoktan, KWT desa berkolaborasi menyalurkan sapra (sarana produksi). Bantuan ini berupa bibit tanaman yang umum dibudidayakan seperti terong, cabai, dan tomat. Selain itu, Gita Pertiwi juga mendorong penggunaan dana ketahanan pangan desa untuk suplai pupuk organik kepada petani dan KWT yang telah terbentuk.

PelaksanaanTraining Of Trainer (ToT) KWT Desa Kemudo
Sumber: Gita Pertiwi

Namun, dalam pelaksanaannya masih banyak anggota KWT desa yang menghadapi kendala dalam pengelolaan lahan, budidaya dan keberlanjutan kegiatan kelompok. Menindaklanjuti hal tersebut, Gita Pertiwi merespon dengan memberikan pendampingan melalui kegiatan Training Of Trainer (ToT) kepada KWT Desa Kemudo pada 22 Maret 2025. Petani KWT champion ini diharapkan menjadi motor penggerak dalam kelompoknya, yang tidak hanya mampu mengelola lahan KWT secara mandiri dan produktif, tetapi juga mampu mentransfer ilmu dan membina anggota lainnya secara berkelanjutan.

Melalui kegiatan ToT ini, peserta dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam budidaya pertanian yang efisien dengan pupuk dan pstisida nabati, pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal, teknik pengolahan hasil, manajemen pemasaran serta peningkatan kapasitas organisasi dan kepemimpinan. Setelah kegiatan ToT ini anggota KWT mendapatkan beberapa resep untuk membuat pupuk organik dan pestisida nabati sebagai langkah untuk menyelesaikan kendala dalam budidaya, dan selanjutnya Gita Pertiwi juga akan membekali KWT dengan perencanaan strategis dalam kegiatan-kegiatan kelompok dan manajemen kelompok. Dengan demikian, keberadaan KWT yang menjadi champion akan menjadi kunci untuk mendorong kemandirian kelompok, memperkuat solidaritas antar anggota, dan memastikan kegiatan KWT berjalan secara lebih baik, produktif, dan berkelanjutan. Dengan dukungan pelatihan yang terarah dan berkelanjutan, KWT champion diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu mentransfer pengetahuan kepada sesama anggota KWT lain di Desa Kemudo.