Gita Pertiwi Gelar Rangkaian Panen Raya Hasil Kebun Pertanian Berkelanjutan Bersama Warga Desa Kemudo

Klaten – Melalui program Regenerative agriculture, Gita Pertiwi gelar rangkaian acara panen raya di Desa Kemudo. Kegiatan tersebut dilakukan pada 20-21 Agustus 2024 di Desa Kemudo Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten. Tidak hanya memanen saja tetapi rangkaian itu juga terdiri dari talkshow hingga lomba memasak pangan sehat hasil panen yang diselenggarakan untuk bapak-bapak di Desa Kemudo. Panen raya ini bertujuan untuk mengkampanyekan praktik baik yang telah dilakukan Gita Pertiwi melalui program regenerative agriculture kepada publik secara meluas agar banyak yang meniru pertanian ramah lingkungan ini. Dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri dari anak-anak, ibu-ibu dan petani, hadir juga dari Muspika, Kecamatan Prambanan, BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Klaten, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, petani unggulan dari DAS Pusur Klaten, Kota Surakarta dan Kota Yogyakarta, Tim Penggerak PKK Klaten dan dinas terkait lainnya.

Panen raya dimulai tanggal 20 Agustus 2024 dengan panen bermacam-macam komoditas di 6 lahan pertanian dan 3 kebun KWT (Kelompok Wanita Tani). Komoditas pada panen raya ini diantaranya pare, selada, bayam, kenikir, terong, kacang tanah, cabai rawit, cabai keriting, kubis, singkong, dan lele. Semua komoditas tersebut merupakan produk hasil budidaya sehat program regenerative agriculture. Saat ini sudah ada 7 KWT dan 4 Kelompok tani yang menerapkan prinsip Pertanian Berkelanjutan dengan luas lahan 11,36 Ha dan 39 orang petani di Desa Kemudo dan Desa Sanggrahan, Prambanan Klaten. Petani menerapkan pola tanam padi-palawija-palawija atau padi-palawija-padi.Regenerative agriculture atau pertanian berkelanjutan merupakan kegiatan pertanian yang berprinsip meningkatkan kualitas lahan dengan rehabilitasi dan revitalisasi seluruh ekosistem seperti tanah dan air. Praktik pertanian ini menitikberatkan kepada manajemen air, penggunaan pupuk, dan mempertahankan keragaman biologis untuk menciptakan lahan pertanian yang sehat.

Panen hasil budidaya sehat ini mendapatkan hasil yang melimpah dengan berbagai jenis komoditas. Tomi Sila selaku Bapak Camat Prambanan mengaku bahwa hasil panen kali ini sangat luar biasa dengan praktik budidaya sehat menambah nilai produk hasil panen.

“Panen hari ini luar biasa dimana KWT Desa Kemudo di damping oleh Gita Pertiwi dalam kegiatan regenerative agriculture panennya bagus-bagus. Saya lihat tadi cabai rawit dan parenya besar-besar. Manfaatnya program ini bagi masyarkaat sangat baik dan dapat dikembangkan lagi kepada Masyarakat luas dengan harapan panen melimpah dan kesejahteraan Masyarakat terjamin.” Ungkapnya setelah panen.

Tidak hanya sekedar panen saja, tetapi dalam acara ini budaya arak-arakan hasil panen diiringi lantunan melodi dari gamelan yang dimainkan oleh Laras Kamajaya. Anak-anak juga turut serta dalam kegiatan panen raya ini dengan mengadakan game memanen hasil budidaya sehat dan menjadi pembawa produk hasil panen saat arak-arakan. Tujuannya untuk mengenalkan dan menumbuhkan mindset generasi muda dengan pertanian yang asik dan ramah lingkungan.

Hari kedua diisi dengan talkshow pangan sehat sebagai pemenuhan kebutuhan keluarga akan keamanan pangan. Setelah itu dilanjutkan dengan lomba memasak pangan sehat tanpa plastik oleh bapak-bapak. Bahan yang digunakan dalam lomba masak ini berasal dari hasil panen yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil budidaya sehat untuk lomba ini mendapatkan apresiasi dari ….

“Tanaman yang di panen ini merupakan tanaman sehat dari beberapa lahan petani di Desa Kemudo. Manfaatnya untuk warga dari tanaman sehat ini agar Kembali lagi seperti jaman dahulu makanan yang kita konsumsi berasal dari makanen organik sehat. Sehingga bermanfaat dan perlu disebarkan kepada desa-desa lain di Kecamatan Prambanan.” Jelasnya.

Lomba memasak tersebut diikuti oleh 14 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 3 orang. Acara lomba sangat meriah karena diikuti oleh perwakilan setiap RW di Desa Kemudo yang memiliki 13 RW. Selain itu, yang menjadi unik adalah peserta lomba memasak ini adalah bapak-bapak. Penonton yang banyak didominasi oleh ibu-ibu ini terlihat ramai untuk melihat bapak-bapak memasak dengan bahan dari beragam sayuran yang sebelumnya telah dipanen bersama seperti terong, pare, cabai rawit, cabai kriting, selada, bayam, lele, singkong, dan kubis. Lalu ada juga bahan tambahan yang di produksi oleh UMKM lokal seperti tempe dan tahu. “Lomba masak yang telah dilaksanakan di Desa Kemudo merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan praktik baik Regenerative Agriculture kepada masyarakat umum. Bahan masak yang digunakan dalam lomba masak merupakan hasil dari pertanian Desa Kemudo yang telah menerapkan budidaya sehat. Karena kami juga ingin menjaga linguae dan keamanan pangan masakan dalam lomba ini kami memberikan aturan peserta tidak boleh membawa alat atau penggunaan plastik. Sekaligus menjaga makanan agar tidak tercemar mikroplastik.” Jelas Arifiani selaku koordinator panen raya sekaligus fasilitator program sustainable agriculture Gita Pertiwi.

Slogan tanpa plastik sekali pakai menjadi salah satu penilaian dalam lomba memasak ini dengan tujuan mendorong masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik. Semua alat yang digunakan untuk mengemas sayur hasil panen pun dengan tampah yang dapat digunakan kembali. Selain itu, bertujuan untuk mencegah masakan tercemar mikroplastik yang dapat masuk kedalam tubuh lewat sentuhan dengan bahan makanan maupun bumbu masakan.

Share: