Biaya Produksi Hemat dengan Asam Humat Buatan Petani di Desa Kemudo

Gita Pertiwi – Gelar pelatihan pembuatan asam humat, Gita Pertiwi dorong petani untuk menerapkan regenerative agriculture dalam system budidaya. Asam humat menjadi salah satu kunci penerapan regenerative agriculture di lahan petani agar ekosistem pertanian lebih sehat dan ramah lingkungan.

Dalam upaya mendukung penerapan regenerative agriculture, Gita Pertiwi dan Gapoktan Kemudo Rukun gelar pelatihan pembuatan asam humat yang diadakan di desa Kemudo. Pelatihan ini diikuti oleh sejumlah petani lokal yang antusias untuk meningkatkan kualitas tanah dan produktivitas pertanian mereka.

Asam humat merupakan senyawa organik yang memiliki banyak manfaat bagi tanah, termasuk peningkatan kesuburan, kemampuan menahan air, dan pengurangan erosi. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petani tentang cara memproduksi asam humat secara mandiri, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

Pak Samsuri sebagai petani champion menjelaskan dengan menggunakan asam humat banyak manfaat yang didapatkan dari pada menggunakan pupuk kimia. Tidak hanya bahannya yang mudah, tetapi juga meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki pH tanah, memperbaiki kation tanah, dan juga memperbaiki sifat biologi tanah, sifat kimia tanah dan sifat fisika tanah.

“Pemborosan pupuk kimia yang berlebihan akan mengakibatkan dampak yang negatif di lahan pertanian, salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan memberikan asam humat dalam budidaya pertanian. Ini akan mendukung regenerative agriculture yang selama ini di gaungkan Gita Pertiwi.” Ujar Samsuri.

Selain itu, petani juga belajar banyak mulai dari langkah-langkah dalam pembuatan asam humat hingga cara aplikasi asam humat dari bahan organik seperti limbah pertanian untuk meningkatkan hasil panen. Disisi lain, biaya untuk membuat asam humat ini lebih ramah dikantong dan dapat menghemat penggunaan pupuk karena dapat memperbaiki nilai tukar kation tanah.

“Asam humat dapat menggantikan pupuk kandang hingga 50%, Setiap hektar pakai 2ton pupuk kandang bisa hemat jadi 1 ton. Selain itu juga dapat menghemat penggunaan pupuk kimia sampai 70% dan menjadikan tanah lebih subur.” Ujar Samsuri.

Samsuri juga mengatakan bahan-bahan yang digunakan mudah dan dapat ditemukan di sekitar desa. Bahan tersebut seperti dedak, enceng gondok, air kelapa/air bersih, EM4, gula merah, dan kotoran sapi. Cara aplikasinya pun terbilang mudah, dengan mencampur larutan asam humat sebanyak 10ml dengan air 1 liter lalu tinggal disemprotkan pada tanaman. Untuk ampas asam humat juga berfungsi sebagai kompos dengan berbagai manfaat seperti memperbaiki struktur tanah, menjaga kelembaban tanah, meningkatkan sifat penyangga tanah, dan meningkatkan penyerapan unsur hara dan air tanaman. Sehingga banyak sekali manfaat yang didapatkan dari pembuatan asam humat ini.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya praktik pertanian yang ramah lingkungan. Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, petani di desa Kemudo dapat menerapkan teknik yang lebih berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Asam humat ini salah satu cara menciptakan pertanian yang subur dan ramah lingkungan dengan biaya yang murah buatan sendiri. Sehingga pertanian Desa Kemudo bisa lebih subur.” Jelas Samsuri dengan yakin.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam menerapkan pertanian berkelanjutan. Dengan dukungan dan pengetahuan yang tepat, petani dapat berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan serta meningkatkan hasil pertanian.

Share: