Aksi Bersama Kurangi Sampah Plastik, Gita Pertiwi Edukasi Anak Sekolah Tentang Cemaran Plastik Sekali Pakai di SMPN 3 Surakarta

Dewasa ini keberadaan plastik masih menjamur di setiap sendi kehidupan masyarakat. Plastik sudah seperti dari bagian hidup masyarakat yang memiliki peran vital. Disisi lain, keberadaan plastik yang sudah menjamur berdampak pada lingkungan yang semakin tidak sehat. Mulai dari cemaran mikroplastik yang berbahaya bagi tubuh, plasatik yang sulit terurai mencemari tanah hingga perairan, hingga berdampak pada pemanasan global.

Timbunan sampah plastik nasional sendiri menempati posisi kedua dengan komposisi sampah mencapai 19,9% setelah sampah pangan atau berdasarkan World Bank setara 7,8 juta ton pertahun dan 4,9 juta ton belum dikelola dengan baik. Dinas Lingkundan Hidup juga menjelaskan bahwa kondisi tersebut terus naik dari tahun ke tahun dan membutuhkan waktu yang relatif lama hingga ratusan tahun hingga dapat terurai. Penelitian BRIN mengatakan bahwa sampah plastik dari beberapa produk Indonesia yang terbuang di laut, pernah mendarat di Benua Afrika.

Tidak hanya mencemari lingkungan saja, tetapi kondisi sampah plastik apabila tidak dikelola dan diatur dengan baik produksinya dapat mengancam masa depan generasi bangsa ini. Tanggung jawab produksi plastik harus dilakukan oleh para perusahaan, tetapi dalam konsumsinya masyarakat perlu untuk dibekali pengetahuan lebih tentang pencemaran plastik ini. Tidak lepas dari itu, peran anak muda sangat penting untuk menjaga keadilan lingkungan.

Plastik yang didominasi oleh bungkus pada jajanan atau snack-snack ringan seringkali di dominasi oleh anak sekolah. Riset cemaran mikroplastik yang pernah dilakukan oleh Gita Pertiwi tahun 2024 mengungkap fakta bahwa jajanan yang dikonsumsi anak di sekolah ternyata mengandung mikroplastik yang dapat terbawa kedalam tubuh.

Sebagai langkah mengurangi cemaran dan mengedukasi anak sekolah Gita Pertiwi membentuk green team di beberapa sekolah yang ada di Kota Surakarta, salah satunya di SMPN 3 Surakarta. Melalui greent team ini kita berusaha memberikan edukasi bagi anak sekolah dan juga warga sekolah untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Salah satunya dengan melakukan kegiatan pembekalan pengelolaan timbunan sampah dan brand audit jajanan sekolah yang banyak menggunakan plastik sekali pakai.

“Acaranya mendidik untuk anak-anak sekolah.” Jelas Bu Murni guru SMPN 3 Surakarta.

Pembekalan diperlukan untuk mengetahui profil sampah di sekolah yaitu jumlah timbulan sampah plastik dan mengetahui perusahaan penyumbang sampah plastik di sekolah agar guru-guru mengetahui kondisi sampah yang dihasilkan sekolah. Langkah-langkah ini sangat penting untuk membantu sekolah memahami dan mengelola sampah yang dihasilkan dengan baik.

Siswa-siswa pun sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, karena mereka dapat belajar untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekolah. Selain itu, mereka juga dapat membantu untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dengan pengalaman memilah sampah.

“Seru, tapi agak jijik awalnya. Kegiatan ini dapat membuat anak-anak SMP lebih awas akan memilah sampah, terus kita jadi punya pengalaman. Kita juga jadi bisa kerjasama dan mengenal antara 3 angkatan.” Jelas Juan siswi SMPN 3 Surakarta

Dari pengalaman memilah tersebut siswa menjadi sadar untuk membuang sampah dan mengelola sampah plastik agar tidak menumpuk. Mereka belajar bahaya apabila sampah plastik menumpuk di Kawasan sekolah menimbulkan penyakit.

“Agak rekoso tapi saya dan teman-teman jadi sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, juga harus mulai sadar untuk mau memilah sampah agar nantinya tidak bertumpuk. Jangan membuang makanan sembarangan. Harus mau memilah agar sampah tidak bertumpuk jadi satu.” Jelas Habibi siswa SMPN 3 Surakarta.

Adanya kegiatan pembekalan seperti ini sangat berperan penting untuk meningkatkan kesdaran generasi muda untuk lebih peduli terhadap keberlanjutan lingkungan. Harapannya kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin agar adanya keberlanjutan untuk pengelolaan sampah di sekolah.

Share: