Program Wash dan KIA di Klaten Tahun 2017

Rintisan Penerapan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) 5 Pilar di 4 Desa (Kebonharjo, Wangen, Ponggok, Daleman) dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) di 8 Desa, adalah program baru kerjasama Gita Pertiwi dan PT TIV Klaten. WASH dan KIA – Water Access Sanitation and Hygiene dan Kesehatan Ibu Anak adalah program peningkatan akses air bersih dan penyehatan lingkungan untuk meningkatan derajat kesehatan ibu dan Anak. Program ini dilakukan setelah dikukan asesment di 9 desa yang tersebar di 3 kecamatan, dengan durasi waktu selama 12 bulan, dalam periode Juli 2016 – Juni 2017. Lokasi program di 8 desa, denngan sebaran desa Daleman (Kec. Tulung), Desa Ponggok, Karanglo, Polan, Wangen, Kebonharjo dan Keprabon (kec Polanharjo) dan desa Delanggu (kec Delanggu).

Tujuan Umum program adalah “Meningkatkan sistem layanan sanitasi dan air bersih serta KIA di sekitar Pabrik TIV Klaten “, dan tujuan khusus adanya “Rintisan model layanan sanitasi, air bersih dan KIA “. Ada 3 output yang akan dicapai, yaitu (i) Profil STBM di 3 desa, (ii) Meningkatnya layanan air bersih dan sanitasi di tingkat masyarakat dan sekolah dan (iii) Meningkatnya layanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) di 8 desa.Output 1. Profil STBM di 3 desa, tercapai 100%. Dengan kegiatan pemicuan secara partisipatif, dapat diketahui profil STBM di desa Daleman, Kebonharjo dan Keprabon. Rata-rata yang menjadi titik tekan adalah stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) dan Pengelolaan Air bersih. Desa Kebonharjo mentargetkan menjadi desa ODF tahun 2017.Output 2. Meningkatnya sarana sanitasi dan air bersih tercapai 153,45%.

Capaian melebihi target karena adanya keswadayaan warga dan pemerintah desa untuk bisa merealisasikan pembangunan sanitasi (jamban sehat) dan akses air bersih (penambahan pompa cadangan dan pembangunan mata air baru). Selain itu program juga sesuai dengan program desa, sehingga proses mengorganisir dan menggerakkan potensi yang ada semakin mudah dilakukan. Di satu sisi target terbentuknya duta kesehatan di sekolah belum tercapai karena kegiatan lebih fokus pada kampanye CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dengan memfungsikan dokter kecil yang sudah ada di tiap sekolah. Untuk menjamin sarana sanitasi dan air bersih yang sudah terbangun tetap bermanfaat dan dipelihara, PT TIV menyerahkan semua sarana kepada pemerintah desa setempat.Output 3. Meningkatnya layanan KIA (kesehatan ibu dan anak), tercapai 120%. Capaian terbesar pada kegiatan PSN oleh kader Jumantik, sehingga ada pengakuan posisi kader Jumantik dengan SK Kepala Desa (Karanglo). Sedangkan target yang tidak tercapai adalah peningkatan status BGM, senam lansia dan pengobatan gratis. Hal ini disebabkan sudah ada kegiatan dan dana dari Dinas Kesehatan dan kesibukan warga.Tantangan dari implementasi program WASH dan KIA adalah masih adanya persepsi dari masyarakat dan pemerintah desa bahwa semua fasilitas dalam wujud pembangunan fisik dan semua biaya kegiatan ditanggung oleh PT TIV Klaten.

Keswadayaan kader posyandu juga harus ditingkatkan dan juga perbaikan sistem layanan sanitasi dan air bersih lebih profesional.Ke depan program ini sangat strategis untuk dilakukan dengan penguatan kader Posyandu menjadi kader kesehatan, penguatan organisasi pengelola sanitasi dan air bersih serta memperluas akses air bersih di lokasi yang benar-benar membutuhkan. Untuk itu perlu dilakukan asesment yang lebih mendalam untuk memetakan lokasi rentan air bersih.

Share: