Pestisida Kimia: Nyata Membahayakan Kesehatan, Tetapi Masih Diperjualbelikan

Surakarta – Pestisida adalah bahan kimia telah melekat menjadi bagian dari proses budidaya pertanian modern, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Meskipun pestisida dianggap membantu meningkatkan hasil pertanian, penggunaannya yang tidak terkontrol dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan manusia dan ekosistem lingkungan. Berbagai kasus pencemaran akibat pestisida terhadap kesehatan sudah banyak terjadi di berbagai wilayah diseluruh dunia termasuk …

300 Triliun yang Terbuang Sia-Siadi Tempat Pembuangan Sampah (TPA)

Gita Pertiwi – Menurut UNEP (United Nations Environment Programme) dalam bukunya yang berjudul Food Waste Index Report 2021 Indonesia menjadi penghasil food loss and wasteterbesar ke-4 di Dunia, dengan rata-rata 20,93juta ton/tahunnya atau 2,33% dari jumlah global dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Tinggi dan terus meningkatnya food loss and wastemenjadi kegagalan dalam pengelolaan lingkungan yang menghasilkan limbah makanan …

Biotilik: Edukasi dan Praktik Pengamatan Cemaran Sampah di Perairan Bersama Siswadi SMPN 2 Juwiring

Kabupaten Klaten (Jawa Tengah) memiliki keindahan alam yang masih terjaga, Kabupaten ini memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga kelestarian lingkungan dari sampah. Permasalahan sampah yang terjadi di Indonesia menjadi latar belakang penting dalam mendorong lahirnya Sekolah Ekologis. Sekolah menjadi lingkungan penting bagi anak-anak setelah lingkungan rumah. Penting bagi anak sekolah mendapatkan hak tumbuh kembangnya dalam lingkungan yang sehat termasuk bebas sampah. …

Peringati Hari Bebas Pestisida, Gita Pertiwi Gelar Workshop Bebas PestisidaGuna Edukasi Akan Bahaya Pestisida

Solo – Dalam rangka memperingati Hari Bebas Pestisida, Gita Pertiwi mengadakan acara di Hotel Dana pada Kamis (12/12). Acara ini mendatangkan narasumber, yaitu dr. Setyo Raharjo, Sp.PD dari Universitas Sebelas Maret untuk membahas bahaya pestisida dari segi kesehatan. Selain itu, Rossana Dewi selaku Direktur Badan Usaha Gita Pertiwi juga turut membawakan materi mengenai pentingnya bagi konsumen untuk menghindari penggunaan pestisida. …

Gita Pertiwi Perkuat Sinergi Dalam Mewujudkan Surakarta Sebagai Kota Cerdas Pangan Berkelanjutan

Surakarta, 13 Desember 2024 – Gita Pertiwi menggelar konferensi pers yang membahas upaya peningkatan sistem pangan berkelanjutan di Kota Surakarta. Kegiatan ini menghadirkan perwakilan Gita Pertiwi, BAPPEDA Surakarta dan TPS3R sebagai mitra strategis dalam mengimplementasikan sistem pangan berkelanjutan di Kota Surakarta. Konferensi pers yang diselenggarakan Gita Pertiwi di Hotel Dana Surakarta menghasilkan pembahasan komprehensif tentang pendekatan holistik dalam transformasi sistem …

Transformasi Pasar Jebres Minim Sampah: Dari Sisa Menjadi Nilai Guna

Kota Surakarta masih dihadapkan bencana yang terus mengintai akibat tingginya timbunan sampah. Setidaknya dalam kurun waktu 1 tahun terakhir ini TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Putri Cempo Solo telah mengalami 3 kali kebakaran hebat yang mengakibatkan pencemaran lingkungan masyarakat. Ketika api berkobar, dampak yang ditimbulkan sangat serius. Asap tebal yang mengepul dari lokasi kebakaran mengandung zat-zat berbahaya, seperti karbon monoksida, partikulat, …

Kreasi Cantik dari Kebun Kelompok Wanita Tani Desa Kemudo: Sulap Sayur Mayur Jadi Buket

Desa Kemudo, memiliki potensi besar dalam budidaya sayuran dengan dukungan alam dan kearifan lokal masyarakatnya. Potensi ini semakin berkembang melalui peran Kelompok Wanita Tani (KWT) yang mengelola berbagai kegiatan pertanian, khususnya dalam budidaya sayur-mayur. Terdapat 4 KWT yang didamping oleh Gita Pertiwi secara langsung. Di antaranya KWT Sri Kemuning, KWT Subur Makmur, KWT Setyo Arum, dan KWT Mekar Sari. Setiap …

Kota Cerdas Pangan: Pilar Menjaga Sistem Pangan Berkelanjutan di Indonesia

Surakarta – Indonesia saat ini tengah membenahi system ketahanan dan keamanan pangan yang berkonsep pada terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang kualitas, aman, merata, terjangkau dan berkelanjutan dengan pengelolaan sisa dan susut pangan. Banyak kasus disebabkan sistem pangan yang belum berkelanjutan seperti keracunan, kurangnya pemenuhan gizi, hingga perubahan iklim. Foodreview Indonesia menjelaskan sekitar dua juta orang di dunia meninggal setiap …