Legitnya Hasil Pemurnian Benih Padi Rojopusur

IMG_1047

Salah satu hal yang mendorong keberhasilan pengembangbiakan tanaman padi adalah pemilihan bibit atau benih pagi yang digunakan. Benih padi yang benar-benar unggul bisa menghasilkan tanaman padi yang berkualitas. Benih padi unggulan tidak harus mencari atau membelinya dengan harga  mahal. Namun bisa diupayakan sendiri dengan benih-benih lokal yang ada. Selain mampu menghemat pengeluaran juga bisa digunakan sebagai sarana untuk melindungi benih-benih lokal yang ada.

LSM Gita Pertiwi pun berupaya untuk memberikan pelatihan pada para petani Desa Karang Lo, Kecamatan Polanharjo, Klaten mengenai pemurnian benih padi lokal. Hal ini dilakukan agar para petani tersebut bisa mengetahui cara untuk memperoleh benih lokal yang unggulan. Selain itu juga akan membuat benih-benih lokal tersebut terlindungi. Saat ini ada dua benih padi lokal yang sudah diuji coba kualitasnya yaitu benih padi Situ Bagendit yang memang paling banyak ditanam para petani di Karang Lo. Benih padi selanjutnya adalah Rojopusur. Untuk benih satu ini memang paling jarang bahkan ada yang belum pernah menanamnya sehingga diujicobakan.

Ada beberapa proses yang perlu dilakukan untuk bisa memperoleh benih unggulan, yaitu :

  1. Pemilihan benih merupakan hal pertama yang dilakukan untuk pengembang biakan tanaman padi. Saat pemilihan benih perlu diperhatikan pula lahan maupun ketersediaan airnya.
  2. Persiapan lahan yang digunakan harus cukup air dan tanahnya mengandung zat yang diperlukan tanaman untuk berkembang. Pastikan pula terkena sinar matahari dengan cukup.
  3. Persemaian benih
  4. Pembibitan

Hasil yang diperoleh dari proses pemilihan benih unggul pun mengagumkan. Menggunakan lahan seluas 2700 meter, dua varietas persemaian benih Rojopusur kering dan persemaian basah benih Situ Bagendit. Menggunakan hasil ubinan berukuran 2,5 m x 2,5 m. Menghasilkan varietas Situbagendit (GKP : 4,34 kg, GKG : 3,62 kg, produksi 6,9 t/ha), Varietas Rojo pusur (GKP 4,44 kg, GKG 3,91 kg, poduksi 7,1 ton/ha).  Kemudian hasil panen pada lahan seluas 2700 m2 menghasilkan benih : SB (GKP: 363 kg, GKG : 311kg), RP (GKP: 45 kg,GKG: 36 kg) Konsumsi: SB (GKP :217 kg, GKG:172 kg), RP (GKP 359 kg,GKG: 280 kg)

Proses uji coba yang dilakukan pada kedua benih tersebut berjalan dengan lancar. Hasilnya pun juga tidak mengecewakan dimana benih Rojopusur dinilai lebih bagus. Hal ini dilihat dari perolehan jumlahnya. Dengan demikian memperlihatkan bahwasanya benih-benih unggulan pun bisa diperoleh dengan menggunakan benih padi lokal. Para petani pun bisa dengan mudah memperoleh benih unggulan dengan catatan mampu melakukan beragam proses yang telah dinformasikan terlebih dahulu. Pemurnian benih padi lokal dilakukan sehingga bisa menghasilkan bank benih padi lokal. Hal ini akan memudahkan petani untuk memperoleh benih padi yang akan ditanam.

When I reviewed byword, I got hooked on the minimal writing environment, and searched for a way phone tracker using https://trackingapps.org to integrate it into my workflow
Share: